“HIDAYAH ITU MESTI DICARI, MESKI KADANG DIA MENGHAMPIRI”
Maksud dari kalimat di atas adalah, untuk mendapatkan pencerahan, seseorang mestilah mencarinya. Namun kadangkala pencerahan itu datang seketika, tanpa diundang dan tidak disangka.
Sebagai ilustrasi, saya berikan 2 contoh:
Hidayah yg mesti dicari:
Nabi Ibrahim as, sebelum menemukan siapa Tuhan yg sesungguhnya (ALLOH SWT), beliau melakukan pencarian yg tidak kenal lelah. Beliau sempat berpikir, bahwa bintang, bulan, dan matahari adalah Tuhannya, sebelum beliau mendapatkan pencerahan, bahwa hanya ALLOH SWT yg palilng pantas dan layak menjadi Tuhan dari semua yg ada di bawah langit dan bumi. seperti Nabi Ibrahim as. Merenung, berpikir (bedakan kedua hal tersebut dg melamun), kemudian bergaul dg orang2 yg memang membuat kita bisa mendapatkan hidayah tersebut.
Hidayah yg datang tiba-tiba/tidak diperkirakan sebelumnya:
Seorang penjahat kambuhan (residivis) yg telah sekian tahun menjadi momok dan biang kerok di kampungnya, tiba-tiba bertobat dan menjadi seseorang yg alim, rajin beribadah, dan menjadi orang yg berguna di masyarakatnya. Saat ditanya apa penyebab/alasannya, si residivis mengatakan bahwa hatinya mendadak ‘tersentuh’ saat mendengar adzan subuh.
Tapi, sekali lagi, jika ALLOH SWT sudah menetapkan, manusia mana yg bisa menolak?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon dapat memberikan pendapat sebaik mungkin, Jangan dengan menggunakan kata-kata yang tidak terpuji, TERIMA KASIH